DI TENGAH proses produksi album dua edCoustic kami sempat menghadapi kendala yang cukup pelik: kehabisan uang. Sebagai produser eksekutif, dana menjadi area tanggung jawabku. Tapi saat itu aku benar-benar kehabisan jurus. Seluruh uang tabungan pribadiku sudah dikeluarkan untuk proyek album ini. Dengan risiko uang itu bisa saja hilang kalau album dua edCoustic tidak laku. Aku hanya bisa pasrah. Apapun hasilnya kelak, aku sudah ikhlaskan jikapun nanti tidak kembali.

Hanya saja kami masih setengah jalan. Masih banyak biaya yang harus kami keluarkan untuk sewa studio dan membayar jasa para musisi. Akhirnya aku ceritakan ke Deden kalau aku sudah kehabisan jurus. Kita harus cari cara bersama-sama mengatasi agar proyek ini tetap jalan.

Diskusi yang kami lakukan cukup panjang. Tapi aku singkat saja. Akhirnya kami menemukan jalan keluar dengan cara menyelenggarakan sayembara menyanyikan lagu edCoustic. Pemenangnya akan mendapat hadiah ikut bernyanyi di album kedua edCoustic. Seluruh peserta kami pungut biaya pendaftaran. Jujur saja, biaya pendaftaran itu sebenarnya menjadi penyambung hidup proyek album kedua edCoustic. Bagi peserta yang pernah mendaftar saya ucapkan terima kasih dan mohon maaf di balik layar yang terjadi adalah kami hampir bangkrut sebelum proyek ini selesai.

Hitungan kami, saat itu edCoustic sedang banyak dikenal oleh pendengar muda di berbagai kota besar. Kami memang memungut biaya pendaftaran untuk sayembara ini. Tapi seluruh peserta punya kesempatan rekaman di studio profesional. Kalaupun tidak juara, setidaknya mereka punya oleh-oleh hasil rekaman suaranya sendiri di studio musik profesional. Kalau nanti menang, mereka dapat hadiah yang lebih bernilai dari uang yaitu ikut serta dalam album edCoustic.

Total pendaftar resmi sayembara ini adalah 250 peserta dari berbagai kota. Lagu yang kami sayembarakan adalah lagu yang akan dijadikan andalan dalam album 2 edCoustic yaitu Muhasabah Cinta. Seluruh peserta mendapat copy minus one lagu Muhasabah Cinta dan mereka diberi kesempatan latihan seminggu. Kemudian kami menjadwalkan rekaman untuk seluruh peserta. Dari hasil rekaman tersebut kami memilih 10 peserta terbaik dan mereka tampil di gedung Rabbani di Jalan Dipatiukur Bandung. Event itu sendiri kami tawarkan dengan sistem kerja sama sehingga kami tidak harus mengeluarkan dana.

Antusias peserta sayembara sangat luar biasa. Tapi aku sebagai salah satu juri gempor juga mendengarkan ratusan versi lagu Muhasabah Cinta. Sampai-sampai aku eneg sendiri mendengar lagu tersebut. Di acara grand final kami memilih pemenang grup vocal yang menamakan dirinya Soultan. Menentukan pemenang ini juga sangat tricky. Kami berdebat cukup panjang menentukan siapa yang jadi pemenang.

Setelah terpilih, kami menunaikan janji bahwa pemenang punya hak berduet mengisi lagu Muhasabah Cinta di album 2 edCoustic. Ini merupakan pilihan di luar skenario awal kami. Ada konsep duet sejatinya berawal dari kehabisan bahan bakar untuk melanjutkan proyek album dua edCoustic. Sebagian sisa biaya pendaftaran berhasil menyambung proyek kami yang terhenti. Setelah itu alhamdulillah aku punya rezeki lagi sehingga bisa melanjutkan lagi rencana semula.

Simak cerita berikutnya ya.

  1. Kisah di Sebalik Album 2 edCoustic
  2. Keputusan dari Keputusasaan
  3. Kenapa Membuat Album?
  4. Tahapan Memproduksi Album Musik
  5. Rahasia Alat Musik Cello
  6. Lagu Pesanan yang Bikin Berantem
  7. Kehabisan Dana
  8. Strategi Partnership
  9. Cerita di Balik Setiap Lagu
  10. Yang Seharusnya tidak Menjadi Kenyataan
  11. Utang yang Tertunda

TINGGALKAN BALASAN