SALAH satu keterampilan penting ketika memimpin adalah bersedia menjadi “trafo”. Tekanan yang kita hadapi itu ibaratnya tegangan dalam terminologi listrik. Tegangan atau tekanan yang ada harus kita turunkan sampai sesuai dengan kapasitas yang dapat diterima anggota tim. Fungsi menjadi trafo bukan menghilangkan tegangan sama sekali, melainkan menurunkannya agar dampaknya konstruktif.

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa menjadi transformator step-down sehingga timnya tetap sanggup menghadapi tantangan dan menjawabnya sesuai kapasitasnya.

Sebaliknya, pemimpin buruk adalah pemimpin yang meneruskan begitu saja tekanan yang ia hadapi ke anak buah. Atau lebih buruk lagi malah menjadi transformator step-up: tekanan sesungguhnya tidak seberapa tapi ia mendramatisir keadaan sehingga tekanan yang anak-buahnya terima jauh lebih besar dari yang sebenarnya.

TINGGALKAN BALASAN