AWAN di langit itu contoh realitas semu. Ia memang nyata, tapi persepsi umum kita terhadapnya semu belaka. Bahwa awan itu lembut, halus, menyenangkan, & nyaman dipakai rebahan.

Realitas semu pada awan itu terjadi karena kita menilainya hanya dengan indera saja yaitu penglihatan. Awan yang sama, bila dinilai dengan menambah satu atau dua indera lain akan membentuk realitas yang berbeda. Itulah hikmahnya Tuhan menitipkan beberapa indera pada kita, supaya bisa menilai lebih utuh.

Jadi, saat menerima apapun informasinya selalu gunakan lebih dari satu perspektif. Supaya tidak terjebak realitas semu.

BAGIKAN
Tulisan sebelumnyaHukuman bagi Pembohong
Tulisan berikutnyaMenjaga Pintu Rezeki

TINGGALKAN BALASAN