Kemarin Mas Hernowo bawa buku Maryamah Karpov dan menunjukkannya ke saya. Ini adalah buku terakhir dari tetralogi Laskar Pelangi yang fenomenal itu. Saya termasuk orang yang menikmati betul tiga buku sebelumnya. Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, dan Edensor. Jadi begitu liat sampul buku Maryamah Karpov mata saya langsung terbelalak.

Maryamah Karpov
Maryamah Karpov

“Sudah terbit ya Mas?”

“Belum, besok baru launching. Paling minggu atau senin baru tersedia di toko Buku. Tadi saya ambil dari kantor”

Mas Hernowo adalah anggota dewan komisaris Mizan Pustaka. Jadi bisa saja ngambil buku yang fresh from the oven. Tebal juga buku itu, membuat saya ngiler untuk segera membacanya.

Terlepas dari kritik atas novel Laskar Pelangi dan lanjutannya, saya menaruh apresiasi yang begitu tinggi atas karya Andrea Hirata. Indonesia sekali, tapi dengan sudut pandang yang terhormat. Umumnya kita sendiri sudah terbiasa memposisikan Indonesia dengan citra yang kurang baik. Tapi Hirata berani membuncahkan Indonesia dengan penuh semangat, mengedepankan kerja keras, dan menginspirasi semua orang. Hebatnya lagi, banyak pengakuan yang menyatakan bahwa tetralogi Laskar Pelangi adalah buku yang menggerakkan. Mampu mengubah orang dan sanggup menyalakan api semangat pembacanya.

Mas Hernowo juga sependapat dengan saya kemarin siang. Beliau menyatakan dari sekian banyak novel laris, karya Andrea Hirata punya keunikan dan keistimewaan. Novelnya digandrungi pasar tapi tidak kacangan. Ada kualitas dan nilai moral tinggi yang terkandung dalam novelnya.

Sudah banyak yang menanti-nanti Maryamah Karpov muncul. Saya sendiri masuk dalam antrian penunggu itu. Jadi, selamat datang Maryamah…

3 KOMENTAR

  1. wah udah mau keluar maramah kapov ya…
    selamat datang juga deh.. saya jg dah nunggu-nungu nih….

    baiklah… mari kita bersama menunggu. Padahal di toko dah ada. Jadi, apa yang perlu kita tunggu?

  2. yahhh..ternyata MK terlalu fiksi yaa..
    tp endingnya sesuai ekspektasi dan dugaan lahh..heheu..

    tp tetep..pengejawantahan imajinasi mister AH sang pengarang emang the best..

    yo yoi… terlalu fiksi. setujuh. tapi tetap acungin jempol lah.

TINGGALKAN BALASAN